Beranda | Artikel
Cerita Ramadhan di Desa Miskin Gunung Kidul (3)
Rabu, 8 Agustus 2012

Cerita Ramadhan kali ini melanjutkan kisah edisi sebelumnya. Ceritanya masih mengisahkan perjalanan Ramadhan dan penyaluran donasi di sekitar Desa Girisekar, Panggang-Gunung Kidul melalui ponpes Darush Sholihin.

1. Pemberian jilbab dan pecis

Dari donasi pesantren yang ada, alhamdulillah sebagiannya bisa dimanfaatkan untuk membeli jilbab untuk beberapa jama’ah. Di mana begitu prihatin, ada beberapa jama’ah yang ingin berjilbab namun karena keterbatasan dana, ia pun sulit mengenakannya. Maka kami berinisiatif memberikan bantuan memberikan jilbab kepada beberapa ibu rumah tangga yang ingin berjilbab. Karena perlu diketahui bahwasanya masyarakat di sekitar Ponpes Darush Sholihin adalah masyarakat awam yang kebiasaan mengenakan jilbab pun masih sangat awam. Sehingga jika jilbab diberikan pada mereka secara cuma-cuma, itu amat baik sekali. Begitu pula bagi bapak-bapak sangat sulit sekali membeli pecis (kopiah) yang mereka gunakan sebagai penutup kepala saat shalat. Sehingga kami pun beberapa hari lalu membelikan dua lusin pecis dan dibagikan kepada mereka.

Rencananya, di akhir Ramadhan baik santri Ponpes yang terdiri dari anak-anak, remaja dan orang dewasa bahkan ada yang sudah sepuh akan diberikan jilbab, pecis dan sarung sebagai bingkisan untuk berlebaran. Para pengunjung Rumaysho.com pun bisa memanfaatkan kesempatan emas ini untuk berbagi rizki pada mereka.

2. Buka puasa dengan para pekerja buruh Ponpes di Warung Bakso dan Mie Ayam

Sudah dua kali dan hari ini kali ketiga, sekitar 10 orang totalnya mengadakan buka puasa di warung makan. Hari pertama (31 Juli), berbuka dengan menyantap hidangan mie ayam. Hari berikutnya, buka puasa dengan bakso urat. Hari ini direncanakan dengan para buruh yang menggarap Ponpes Darush Sholihin sekitar 15 orang (kesemuanya miskin) akan diberi buka puasa di warung Bakso. Menyantap seperti ini jarang-jarang mereka nikmati apalagi saat puasa.

3. Penyaluran buka puasa ke Srunggoh dan Imogiri

Hari ini telah diserahkan dana buka puasa untuk daerah Srunggoh dan Imogiri (yang diasuh oleh Ustadz Muslam -sahabat dekat kami-). Dana yang diserahkan adalah Rp.5.000.000 untuk kedua tempat tersebut. Dana serupa pernah diserahkan tahun lalu dengan menu buka puasa daging kambing yang digarap dua kali. Mudah-mudahan tahun ini dengan menu serupa pula sehingga bisa menyenangkan mereka yang hidup susah.

4. Penyaluran buka puasa untuk Dusun Slembi

Kemarin telah diserahkan pula dana buka puasa untuk Dusun Slembi, daerah jauh di selatan Ponpes Darush Sholihin. Daerah ini telah dipengaruhi oleh Budhanisasi, dibuktikan dengan adanya dua Wihara Budha di sana. Namun sekarang ini, beberapa warga telah kembali pada Islam. Dana yang diserahkan adalah Rp.500.000 yang akan dimanfaatkan untuk sekali buka puasa dengan lauk minimal ayam atau ikan.

5. Pelajaran rutin di Pesantren

Alhamdulillah, pelajaran Pesantren berlangsung rutin hingga saat ini dan akan terus ada hingga akhir Ramadhan. Ada empat tingkatan kelas dan telah dipisah antara Putera dan Puteri. Di akhir Ramadhan mereka akan diberi bingkisan lebaran, beasiswa dan zakat. Dan di awal-awal lebaran, mereka akan diajak berekreasi sebagaimana telah diadakan sebelum Ramadhan.

[Seluruh kegiatan pembelajaran dan kajian diasuh oleh pimpinan pesantren Darush Sholihin]

Kami atas nama pesantren Darush Sholihin hanya bisa memanjatkan do’a, moga Allah membalas kebaikan para muhsinin yang telah turut serta menyenangkan warga miskin di desa kami dan telah membantu pula untuk pembangunan pesantren kami.

 

Abu Dzar pernah berkata mengenai wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam padanya, “Kekasihku (Rasulullah) shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku …” (HR. Ahmad 5: 159, shahih).

 

Bagi yang berminat menyalurkan donasinya untuk kegiatan Ramadhan di desa miskin Panggang Gunung Kidul, silakan menyalurkannya lewat rekening berikut:

1. Rekening BCA KCP Kaliurang atas nama Muhammad Abduh Tuasikal: 8610123881.

2. Rekening BNI Syariah atas nama Sdr Muhammad Abduh Tuasikal: 0194475165.

3. Rekening Bank Syariah Mandiri KCP Wonosari atas nama Muhammad Abduh Tuasikal: 3107011155.

4. Rekening BRI Yogyakarta Cik Ditiro atas nama Muhammad Abduh Tuasikal: 0029-01-101480-50-9.

Setelah mengirimkan donasi, silakan mengkonfirmasi ulang ke 0815 680 7937 (via SMS) dengan mengetik nama pemberi zakat, besar zakat, rekening tujuan, tanggal transfer, keperluan transfer (kode kegiatan). Konfirmasi ini harus ada untuk membedakan dengan donasi lainnya yang disalurkann www.rumaysho.com.

Kode kegiatan:

1. Buka puasa warga (BPW)

2. Buka puasa santri (BPS)

3. Bingkisan lebaran (BL)

4. Beasiswa santri (BS)

5. Fidyah (FD)

6. Zakat maal (ZM)

7. Sedekah (SD)

Contoh sms konfirmasi: Ahmad#Rp.2.000.000#BNI Syariah#7 Juni 2012#ZM.

Konfirmasi dapat pula dilakukan via email rumaysho@gmail.com atau ds.santri@gmail.com.

 

Laporan sementara penerimaan zakat, fidyah dan buka puasa, silakan lihat di sini.

 

Pimpinan Pesantren Darush Sholihin: Muhammad Abduh Tuasikal

 

@ Panggang-Gunung Kidul, 19 Ramadhan 1433 H

Info www.rumaysho.com


Artikel asli: https://rumaysho.com/2731-cerita-ramadhan-di-desa-miskin-gunung-kidul-3.html